Bagian Pertama
Berkali-kali mocel dan berujung boncos tak mematahkan semangatku untuk terus memburu si predator. Hingga pada satu ketika motor yang aku tunggangi sampai ke daerah Punggur. Dulu aku kenal Punggur karena buah langsatnya... Sekarang aku jadi makin mengenal Punggur beserta parit-paritnya karena hobbyku berburu Gabus.
Selepas Pasar punggur aku berhenti sejenak untuk menghilangkan haus, sambil minum mataku mengerling ke arah parit lebar di tepi jalan. Setelah hausku hilang, semangat kembali bangkit, aku mulai melempar kodok kuning kesayanganku. Dua kali lempar langsung disambar gabus yang lumayan gede. Sayang, selalu saja sama... mocel. Kuulangi beberapa kali... si gabus udah kapok kayaknya.